Seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan
tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6
minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut.
Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam
beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit
karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah
dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah
melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.
Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya
adalah seperti dibawah ini :
1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak,
batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia).
Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.
2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala
seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur
pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.
3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.
4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang
mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak
kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung
(Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki,
reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.
5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar
air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit
kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami
infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit
lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.
6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami
penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka
pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita
lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita
AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal
sebagai istilah pelvic inflammatory disease (PID) dan mengalami masa haid yang
tidak teratur (abnormal).
Kamis, 18 November 2010
Tanda dan Gejala Penyakit AIDS Penderita
Minggu, 14 November 2010
Penyakit Diabetes Mellitus (DM)
Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10.Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
• Pengobatan dan Penanganan Penyakit Diabetes
Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
Selasa, 02 November 2010
Macam - Macam Penyakit dan Pantangannya
1. Jantung
Hindari makanan yang berlemak, seperti daging, jeroan, minyak santan serta makanan yang mengandung banyak garam.
2. Hepatitis A
Hindari buah-buahan dan sayuran mentah, terutama yang tidak bisa dikupas. Hindari kerang mentah, tiram, remis, mayones, keju, krim, yogurt dan hindari makan ikan dari perairan yang berpotensi terkontaminasi.
3. Anemia
Kurangi konsumsi kafein dan alkohol karena bisa mengikat darah. Makan makanan yang kaya zat besi seperti apel, pisang, aprikot, plum, asparagus, labu, ubi rambat, brokoli dan sayuran berdaun hijau, daging merah, tahu dan biji-bijian.
4. Diabetes
Hindari konsumsi makanan yang mengandung gula, tepung dan tinggi karbohidat. Juga hindari buah-buahan seperti durian, air kelapa, pisang ambon.
5. Kanker
Hindari makanan yang banyak mengandung akrilamida, yang terdapat pada makanan yang dipanggang dan digoreng seperti kentang goreng, keripik, roti goreng, biskuit, kerupuk dan sarapan sereal.
6. Liver
Hindari makanan yang mengandung banyak protein seperti daging, susu, kacang-kacangan, dan produk kedelai. Juga hindari makanan yang mengandung banyak garam.
7. Asma
Hindari makanan yang menyebabkan produksi lendir berlebih seperti susu, keju dan produk susu lainnya, gula putih, tepung putih, roti putih dan coklat. Hindari juga makanan yang dapat menyebabkan reaksi alergi seperti telur, susu, gandum, ikan, kerang, kacang-kacangan, kedelai dan kacang tanah, serta makanan yang mengandung sulfida seperti acar, sayuran dan buah-buahan kering, dan udang.
8. Maag
Hindari konsumsi kafein, makanan pedas, makanan pedas seperti daging dan jeroan, minuman berkarbonasi, susu, jeruk, dan tomat.
9. Migrain
Hindari konsumsi rokok, minuman beralkohol, kopi, cokelat dan produk-produk cokelat, teh hitam dan hijau dan minuman ringan. Hindari juga makanan dengan bahan pengawet dan aditif seperti MSG ((monosodium glutamat), kaldu ekstrak, atau produk protein nabati terhidrolisis dengan label yang menyebutkan "rasa alami".
10. Wasir
Jangan makan makanan yang bersifat panas dan mengandung lemak (penyebab sembelit) seperti makanan pedas, daging, jeroan, dan juga junk food. Makanlah makanan yang mengandung banyak serat, seperti sayuran, roti gandum, buah, sereal, dan kacang-kacangan.
11. Sinusitis
Hindari makanan yang digoreng, tepung makanan, gula putih, tepung terigu, beras, pai, rempah-rempah yang kuat, daging dan produk daging.
12. Autis
Hindari makanan yang mengandung protein gluten seperti gandum, oat, barley, makanan kasein pada susu, pancake, pemanis buatan.
13. Rematik
Hindari makanan yang banyak mengandung lemak seperti daging dan produk daging, kerupuk jengkol, mentega, krim, sosis, daging ham, telur, dan semua produk susu.
14. Tifus
Hindari makanan berserat tinggi seperti gandum utuh dan biji-bijian. Juga hindari kacang mete mentah, kubis, paprika, lobak, bawang putih, bawang merah, rempah, acar, makanan yang digoreng, daging, semua jenis buah-buahan mentah kecuali pisang dan pepaya.
15. Malaria
Makanan yang harus dihindari adalah kopi, teh kental, makanan olahan, saus, bumbu masak, acar, gula, tepung putih, minuman beralkohol, dan semua produk daging.
16. Keputihan
Hindari makanan yang dapat merangsang lendir seperti nanas, ketimun, telur, dan udang.
17. Osteoporosis
Hindari makanan berlemak seperti daging, susu, santan, margarin, hotdog, hamburger, kopi dan minuman berkafein, coklat, dan minuman berkarbonasi.
18. Epilepsi
Hindari makanan yang mengandung glutamin (asam amino yang dapat menyebabkan serangan epilepsi) seperti biji-bijian, gandum, oat, susu yang kadar glutamin tinggi, kacang-kacangan, kedelai, dan produk daging terutama daging kelinci.
19. Demam Berdarah
Hindari makanan cepat saji (junk food), makanan berlemak seperti daging, santan, susu tinggi lemak. Perbanyak konsumsi buah dan air putih.
20. Prostat
Hindari minuman berkafein seperti kopi, makanan pedas, makanan lemak terutama daging merah, dan juga alkohol.